PILANGSARI- “Bersyukur dengan membangun peradaban cinta”, mungkin semboyan itu yang pantas dilekatkan kepada umat St. Yusuf Pilangsari. Dalam segala kesederhanaannya, mereka berusaha bersyukur atas hasil panenan yang telah diterimanya. Bersama dengan seluruh umat dan warga masyarakat Dusun Pilangsari mereka mengadakan Perayaan Syukur Panen Hasil Bumi untuk yang pertama kalinya pada hari Rabu, 11 Juli 2018.
Sebagai umat yang beriman kepada Kristus, mereka mengawali segala rasa syukur dengan mengadakan Perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi ini dipimpin oleh Rm. Paulus Agung Wijayanto, SJ dan Rm. Thomas Septi Widhiyudana, SJ, serta dihadiri oleh Frater Beni dari Keuskupan Tanjung Selor yang sedang belajar hidup bersama warga Pilangsari selama 3 hari.
Perayaan Ekaristi yang dipahami sebagai “atur panuwun” oleh umat Pilangsari ini dihadiri oleh seluruh umat beserta para tamu undangan yang berasal dari umat lingkungan sekitar (Ngampel, Gemuh, Krandegan, Sukorejo) dan juga Dewan Paroki St. Isidorus Sukorejo.
Dalam khotbahnya Romo Agung mengingatkan bahwa apa yang kita syukuri dan terima ini merupakan pemberian dari Tuhan sendiri, selanjutnya beliau menekankan akan pentingnya beryukur dalam segala hal, dan berharap tradisi syukur hasil panen ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya dan oleh lingkungan lain.
Romo Agung mengajak kita sebagai puta-putri Allah yang dicintai dan dipercaya untuk bekerja bersama dengan Allah sendiri, serta terlibat untuk membagikan kemurahan Allah untuk sesama.
Hal lain yang pantas disyukuri adalah St. Isidorus sebagai pelindung Paroki merupakan seorang petani, sekali lagi Romo Agung mengajak untuk juga memohon berkat dan lindungan melalui Litani St Isidorus sebagai pelindung Paroki.
“Dengan bersyukur bersama semua orang lintas batas, kita mau membangun tradisi peradaban kasih di masyarakat”
Kesenian Kuda Lumping “Turonggo Jati” Dusun Pilangsari
Warga masyarakat Dusun Pilangsari ikut berbahagia dan bersyukur dengan menggelar Kesenian Kuda Lumping yang dimainkan oleh anak-anak serta para pemuda dusun Pilangsari. Tidak ada lagi perbedaan yang terlihat, semua berbaur menjadi satu keluarga, sama seperti tujuan awal didirikan Kapel St. Yusuf. Kapel St. Yusuf diharapkan bisa menjadi tempat berkumpul dan membangun suatu komunitas serta keluarga bagi warga masyarakat Dusun Pilangsari. Warga terlihat bahagia dan menikmati seluruh pertunjukkan hingga malam hari. (SD)
Galeri Foto
Perayaan Ekaristi
Ramah Tamah
Kesenian Kuda Lumping Turonggo Jati
Video
Perayaan Ekaristi
Kesenian Kuda Lumping Turonggo Jati
Dibuang Sayang,,,,
(foto &video pakai HP jelek oleh: sita, agus, pak yayang)